KEBUDAYAAN MENURUT AHLI DAN PANDANGAN ISLAM


     Belakangan ini masyarakat kita sering memperdebatkan persoalan kecil yang terjadi di sekitar kita, seperti: cara berpakaian, cara berperilaku, ataupun hal lainnya yang persoalan tersebut menurut sebagian kelompok dianggap salah atau tidak sesuai dengan aturan agama. Tetapi hakikatnya orang-orang tersebut tidak dapat membedakan secara jelas mana aturan/ajaran agama mana budaya/ kebudayaan suatu masyarakat. Maka dari itu disini saya mencoba untuk mengulas sedikit tentang apa itu kebudayaan, dan pandangan Islam tentang budaya itu.
         Kita tentu pernah mendengar bahwa Islam pernah mencapai masa kejayaan pada masa Dinasti Abbasiyah tepatnya pada masa Khalifah Harun Al Rasyid. Pada masa inilah muncul berbagai ilmu Islam yang mampu mengaktualisasikan ilmunya, seperti ilmu perbintangan, fisika, matematika, dan lain sebagainya. Dinasti Abbasiyah banyak menterjemahkan karya Yunani dan Persia ke dalam Bahasa Arab sebagai sarana memudahkan rakyatnya untuk mencatak kebudayaan yang maju.

 A. Pengertian Kebudayaan
     Kata kebudayaan berasal dari Sansekerta: Buddhayah, bentuk jamak dari buddhi yang berarti: budi, akal. Dari sini ke-budaya-an diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Namun ada yang mendefinisikan kebudayaan berasal dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dan budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, rasa.
       Dalam literatur antropologi istilah kebudayaan semakna dengan culture, civilization. Sedangkan menurut istilah kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
        Sedangkan menurut para ahli sebagai berikut.
     1. Parsudi Suparlan: serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana dan strategi-strategi yang terdiri dari model-model kognitif yang dimiliki manusia, dan yang digunakan secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkahlaku dan tindakan-tindakannya.
     2. Soemarjan dan Soelaiman Soemardi: semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
     3. Effat Al-Sharqawi dengan mengutik sosiolog aliran Jerman: bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan
    Menurut Koentjaraningrat, unsur kebudayaan dapat ditemukan dalam semua bangsa di dunia. unsur tersebut antar lain.
    a. Bahasa
    b. Sistem pengetahuan
    c. Organisasi sosial
    d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
    e. Sistem mata pencaharian hidup
    f. Sistem religi
    g. Kesenian

C. Hubungan Agama Dan Kebudayaan
     Agama sebagai sumber nilai bagi manusia merupakan rujukan dan arahan, bukan sekedar tempat manusia untuk berkompensasi dari nilai rohaninya dan mencari ketenangan, tetapi lebih jauh memberikan landasan nilai bagi manusia. Ada dua pendapat hubungan agama dan kebudayaan menurut para ahli. Pertama: agama merupakan bagian dari kebudayaan atau kebudayaan itu mencakup agama. Dalam pandangan ini agama disamakan dengan mitos, legenda, atau cerita yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat. Bagi agama Islam pandangan ini tidak dapat diterima karena Islam bukan hasil pemikiran manusia. Kedua: kebudayaan merupan bagian dari agama, dalam pandangan ini apa saja kebudayaan manusia merupakan bagian suatu agama.
     Kebudayan dalam kerangkan agama Islam diartikan sebagai proses pengembangan potensi kemanusiaan, yaitu: pengembangan fitrah, hati nurani dan daya untuk melahirkan kekuatan dan perekayasaan. Oleh karena itu, kebudayaan merupakan pandayagunaan segenap potensi manusia agar manusia dapat mempertahankan dan mengambangkan akal budi yang manusiawi. Sedangkan dari segi produknya, kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh rekayasa manusia terhadap potensi fitrah dan potensi alam dalam rangka meningkatkan hasil kerja yang menggambarkan kualitas kemanusiaanya.
       Dalam Islam, kebudayaan dikaitkan dengan misi Nabi Muhammad SAW yaitu menyempurnakan akhlak manusia. sebagai mana hadits Rasulullah SAW:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
 "Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia" (H.R. Ahmad dan Baihaqi)
      Adapun kebudayaan sebagai produk masyarakat dalam konsep Islam tidak terlepas dari nilai-nilai yang menjadi misi tersebut. Sebagai mana dikatakan dalam Al Qur'an misi diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (Q.S. Al Anbiya:107)
      Demikian sedikit pembahasan tentang kebudayaan dalam sudut pandang Islam. Jika terdapat kekurangan ataupun kekhilafan, Yuk kita koreksi dan bahas bersama. Wallahu 'Alam.
by: MB

RUJUKAN

   Abd.Hakim, Atang dkk. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
   Chamami, M. Rikza. 2012 Studi Islam Kontemporer. Semarang: Pustaka Rizki Putra
   Koentjoroningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Putra
   Yusuf, Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia

0 Response to "KEBUDAYAAN MENURUT AHLI DAN PANDANGAN ISLAM"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel